Jalin Silaturahmi untuk Kemajuan Pendidikan
6 Februari 2014SDN 25 Inp Lombang berhak bangga atas siswanya yang berhasil lolos menjadi salah satu peserta Gerakan Sejuta Bola untuk Anak Indonesia besutan Kick Andy Foundation. Program pembinaan sepak bola tersebut juga diikutsertai oleh 31 anak lainnya se-Indonesia, termasuk Majene dan Halmahera Selatan, yang merupakan daerah penempatan Pengajar Muda.
Rabu, 15 Januari 2014, Gerakan Sejuta Bola Untuk Anak Indonesia memulai kegiatan pelatihannya dengan kegiatan penanaman sejuta nilai. Kegiatan ini merupakan penanaman nilai-nilai kehidupan, antara lain nilai nasionalisme, etika, kejujuran, gotong-royong, dan semangat juang, kepada ke-32 peserta. Sehingga, gerakan ini sebenarnya tidak hanya dimaksudkan untuk mencari bibit pemain bola, tetapi juga untuk membangun mimpi dan membangkitkan semangat untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Setelah training penanaman sejuta nilai yang dilakukan di Bogor, para peserta berangkat ke Jakarta untuk mengikuti United Training, yaitu training sepak bola oleh pelatih Manchester United Soccer School.
Pada hari yang sama dengan dimulainya training, Rabu, 15 Januari 2014, di Majene, delapan Pengajar Muda Angkatan VII penempatan Majene berkunjung ke kantor bupati setempat di Jalan Jendral Gatot Subroto Nomor 59. Tujuan acara yang dihadiri langsung oleh Bupati Majene Kalma Katta ini adalah untuk menyambung silaturahmi.
Koordinator Pengajar Muda Angkatan VII Majene Stefanus Onggo menjelaskan bahwa acara yang berlangsung selama satu jam tersebut bertujuan meneruskan silaturahim yang telah dibina oleh Pengajar Muda sebelumnya.
Diawali dengan perkenalan singkat dari Pengajar Muda, pertemuan lantas diisi dengan perbincangan mengenai serangkaian kegiatan masyarakat di kabupaten Majene. Pada kesempatan itu pula Pengajar Muda menceritakan kondisi terkini di masing-masing desa yang mereka tempati. Di antaranya adalah Dwi Utari Kusuma, Pengajar Muda di SDN 25 Inp Lombang, yang mengabarkan tentang Gerakan Sejuta Bola untuk Anak Indonesia di mana salah satu siswanya menjadi peserta.
Di sela pertemuan, Pengajar Muda menyampaikan titipan dari Indonesia Mengajar berupa hasil dokumentasi acara temu Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono, Desember lalu.
Silaturahmi tak putus di situ, satu minggu setelah pertemuan dengan bupati Majene, Pengajar Muda mengadakan ramah tamah ke Markas Komando Distrik Militer 1401/Majene, yang dihadiri oleh Komandan Kodim (Dandim) 1401/Majene Ardianto.
Di dalam ramah tamah tersebut, Dandim berpesan bahwa di masing-masing daerah penempatan, Pengajar Muda perlu selalu menjaga kesehatan dan keamanan. Hal ini menjadi penting mengingat masa tugas pengajar muda yang relatif lama serta kondisi medan kerja yang beragam.
“Jika kalian mengalami gejala-gejala penyakit tertentu, segeralah turun dari dusun,” tambah perwira berpangkat letnan kolonel ini.
Selepas acara tersebut, dua perwakilan Pengajar Muda VII Majene berkunjung pula ke Kantor Kepolisian Resort Majene. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi undangan dari Kapolres Majene Muhammad Ridwan.
Semoga silaturahmi yang merajut tenun kebangsaan, terus dibina untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
***
Artikel kiriman Hari Triwibowo, Pengajar Muda Kabupaten Majene. Disunting oleh Rizki Saputri, Internee di Divisi Public Engagement Gerakan Indonesia Mengajar.
Kabar Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda