info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Dhela, Dari Tulang Bawang Barat Merajut Indonesia

23 Maret 2012

Bandar Lampung (20/03) - Setelah melewati rangkaian seleksi yang cukup panjang sejak 16 Februari 2012, akhirnya Dhela Via Astuti, siswa didik Pengajar Muda Kabupaten Tulang Bawang Barat, berhasil terpilih dan menjadi bagian dari “Reporter Cilik Lampung Post”. Siswa kelas 5 di SD Negeri 01 Bangun Jaya, Kecamatan Gunung Agung, Tulang Bawang Barat ini, bersama 35 reporter cilik lainnya akan mengikuti program “Dari Lampung Merajut Indonesia”. 

Dalam acara pengukuhan reporter cilik di kantor gubernur Balai Keratun, Gubernur Lampung, Sjachroedin Z.P., menyampaikan harapannya kepada para reporter cilik agar menjadi duta Propinsi Lampung, menunjukkan keunggulannya, dan memperkenalkan budaya Lampung kepada seluruh Negeri. 

Menurut Wakil Pemimpin Umum Lampung Post, Djajat Sudrajat, reporter cilik yang terpilih dari seluruh kabupaten di Propinsi Lampung ini akan mewawancarai 33 Gubernur yang ada di Indonesia.  Tidak menutup kemungkinan, bersama dengan 14 reporter cilik angkatan sebelumnya, mereka juga akan mendapat kesempatan untuk mewawancarai tokoh nasional lainnya.

Menurut Djajat kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan penggalian potensi anak-anak di Propinsi Lampung. Banyak anak memiliki potensi, namun potensi-potensi tersebut terhalang oleh akses dan keterbatasan. Untuk mengatasi hal tersebut, audisi reporter cilik tahun ini pun dilaksanakan di tiap kabupaten di Lampung. 

“Program reporter cilik ini diharapkan menjadi sebuah sarana untuk menemukan mutiara-mutiara terpendam yang berada di seluruh Propinsi Lampung,” ujarnya.

Setelah mengikuti proses audisi Februari lalu, Dhela bersama tiga orang calon reporter cilik dari Tulang Bawang Barat mengikuti kembali babak final pada Minggu (18/2). Dalam babak final ini, dipilih dua reporter perwakilan dari tiap-tiap kabupaten untuk maju ke tingkat nasional. Sedangkan reporter yang tidak terpilih, akan mengikuti program “Anak-anak Merajut Lampung” untuk mewawancarai kepala daerah se-Lampung. Sebanyak 67 peserta yang berasal dari 14 kabupaten/kota se-Lampung mengikuti audisi babak final. Berbeda dengan audisi pertama dimana calon reporter diwawancarai, sekarang para peserta diminta menyusun pertanyaan untuk mewawancarai tokoh yang mereka pilih. 

Potensi yang dimiliki Dhela mampu membuat 12 dewan juri yang terdiri dari reporter senior, redaktur, hingga pemimpin redaksi dari Lampung Post terpana. Gadis cilik yang memiliki hobi menyanyi ini sangat senang ketika namanya disebut sebagai Reporter Cilik tingkat Nasional. 

“Menjadi reporter cilik adalah impian Dhela. Dhela ingin membanggakan mama yang sedang bekerja di Malaysia,” ujar anak semata wayang dari pasangan Sarpani dan Widy Astuti. Ayah Dela, Sarpani, bekerja sebagai seorang petani karet dan ibunya merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. 

Menurut  Mita Aditama, Pengajar Muda yang bertugas di sekolah Dhela, menjadi reporter cilik merupakan salah satu cara untuk meraih cita-cita, memperkaya ilmu pengetahuan, dan mengenal dunia jurnalistik. Selain itu wawasan, kepercayaan diri, dan kejujuran  anak pun akan meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh peran jurnalis sebagai penyebar informasi dan fakta. 

“Dengan segala keterbatasan di desa, tidak lantas membuat Dhela kalah bersaing dengan anak-anak yang tinggal di kota. Setiap anak adalah juara, setiap anak adalah spesial, mereka mempunyai bakat yang berbeda-beda. Tugas kita sebagai guru adalah menggali bakat tersebut dan mengasah hingga kilauannya dapat terlihat sampai ke ujung dunia seperti sebuah mutiara,” ujar Mita. 

Lolosnya Dhela dalam babak final ini, sekali lagi, membuktikan bahwa di tengah keterbatasannya, Dhela tetap dapat meraih mimpinya menjadi seorang reporter. Keberhasilan Dhela menunjukkan bahwa setiap anak memiliki kemampuan yang sama, tanpa memandang asalnya.

*) Ditulis oleh Melissa Tuanakotta, Pengajar Muda Kabupaten Tulang Bawang Barat


Kabar Lainnya

Lihat Semua