info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Dampingi Anak Negeri dengan Donasi Publik

1 Agustus 2012

Jakarta, 01/08 - Bagi Armansyah (11 tahun), barangkali sebelum ini pergi ke Jakarta hanya mimpi. Namun tak banyak yang menyangka, anak laki-laki kelahiran Tanah Grogot, Kabupaten Paser Kalimantan Timur tersebut tak hanya sampai ke ibukota, namun juga meraih prestasi dalam ajang Kalbe Junior Scientist Award 2012.

Dengan piramida pecahan ciptaannya, Armansyah masuk ke dalam sembilan besar finalis. Bakat dan kecemerlangan Armansyah tertangkap oleh Edhy Priyatna, Pengajar Muda yang tengah bertugas di SDN 018 Tanah Grogot, Paser, tempat di mana Armansyah bersekolah. Edhy melihat kemampuan Armansyah di bidang Matematika saat Armansyah mampu merekayasa model persamaan pecahan menggunakan peraga sederhana dari batu bata.

Pada tahun 2011, Sabariah dari Pulau Rupat (Bengkalis, Riau) dan Angga dari Majene (Sulbar) berhasil lolos final Olimpiade Sains Kuark di Jakarta dengan mengalahkan 80.000 anak di seluruh Indonesia. Ada pula anak-anak dari Sangihe yang terpilih menjadi finalis Kid Witness News Indonesia 2011. Dan pada tahun 2012, ada pula Dhela, siswa SD dari Tulang Bawang Barat menjadi pemenang Jurnalis Cilik Lampung Post dan melaju ke seleksi tingkat nasional, dan Aisyah (siswi kelas 2 SDN 015 Tanah Grogot, Paser) yang menjadi finalis Olimpiade Sains Kuark 2012 di Jakarta. Di berbagai penjuru negeri ini. ada Armansyah, Sabariah, Angga, Dhela dan Aisyah lain yang menanti untuk ditemukan bakat dan kecerdasannya.

Indonesia Mengajar ingin mengajak lebih banyak pihak untuk bisa turut terlibat dalam gerakan ini untuk mempertemukan mutiara-mutiara terpendam; anak-anak Indonesia itu, dengan para Pengajar Muda yang akan tinggal selama satu tahun penuh bersama mereka.

Selama bulan Agustus, Indonesia Mengajar ingin mengundang 3.000 orang pertama untuk menjadi donatur donasi publik dengan cara berdonasi melalui kartu kredit. Ide dasarnya adalah melalui donasi publik, masyarakat ikut serta bersama dengan Pengajar Muda untuk memperjuangkan anak-anak di seluruh penjuru negeri. Donasi tersebut akan menjadi investasi bagi anak-anak tersebut untuk mencapai cita-cita yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

“Indonesia Mengajar menyadari ada banyak kesempatan luar biasa yang harus kita semua kerjakan dengan upaya serius dan dukungan yang lebih besar lagi. Oleh karenanya, kami ingin mengajak lebih banyak pihak untuk turut terlibat, merealisasikan cita-cita kita semua untuk mendekatkan siswa-siswa pelosok dengan pusat kemajuan,” ungkap Hikmat Hardono, Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar.

Masyarakat dapat berpartisipasi dengan cara berdonasi secara reguler selama 1 tahun melalui kartu kredit. Periode donasi akan ditutup pada akhir Agustus atau target 3000 donatur sudah tercapai. Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut, kunjungi laman donasi website Indonesia Mengajar atau lihat FAQ Program Donasi Publik.

Jejak kebaikan Anda, akan membuat anak-anak di pelosok, di ujung-ujung republik, bertemu dengan guru terbaik.


Kabar Lainnya

Lihat Semua