'Angkatan Pelopor' Siap Lakukan Perubahan untuk Maluku Tenggara Barat
15 November 2013Saumlaki (15/11)--Ada yang mengatakan bahwa pendidikan adalah social elevator yang paling efektif, karena di dalamnya terkandung investasi kapabilitas dan kualitas sumber daya manusia. Di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), peningkatan mutu pendidikan menjadi satu hal yang diperjuangkan oleh Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini karena Pemerintah Kabupaten menyadari bahwa guru kompeten adalah salah satu faktor krusial untuk mengurai benang kusut permasalahan pendidikan. Untuk itu, digagaslah sebuah pelatihan intensif bagi 112 guru yang sekaligus mewakili 112 Sekolah Dasar (SD) yang ada di kabupaten ini.
“Kunci pendidikan terletak pada guru”, begitulah pesan yang disampaikan oleh Bitzael S.Temmar, Bupati Maluku Tenggara Barat, dalam pidatonya ketika membuka acara ini pada 28 Oktober lalu, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Bertempat di Gedung Kesenian Saumlaki, acara yang sedianya digelar pada 28 Oktober hingga 25 November 2013 ini, sedikit banyak terinspirasi dan mereplikasi dari pelatihan intensif yang pernah dijalani oleh Pengajar Muda Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar.
Acara pelatihan ini sendiri, menghadirkan pelatih-pelatih profesional dari Jakarta, Surabaya, dan Ambon, untuk membawakan materi mengenai pembelajaran kreatif, kecerdasan majemuk, pengajaran berbasis optimasi otak, serta metode baca-tulis-hitung dari Glenn Doman. Tidak ketinggalan pula, dihadirkan pembicara dari Pusat Kurikulum, yaitu Zulfikri Anas, yang memberikan materi mengenai Kurikulum 2013 serta RPP Berkarakter.
Ke-112 guru yang dengan bangga menyebut diri mereka sebagai Apel atau akronim dari 'Angkatan Pelopor' ini, menyatakan kesiapan dan kebulatan tekad mereka untuk menjadi agen perubahan demi melihat wajah pendidikan MTB yang lebih baik. Tentu hal ini dapat dicatat sebagai sebuah langkah awal yang positif, karena dalam pelatihan ini pun, dapat dilihat kerja keras yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan MTB, di bawah kepemimpinan Holmes Matrutty, karena semua pihak yang terkait bersedia ambil bagian demi berhembusnya angin perubahan.
Dengan mengambil konsep pelatihan yang pernah dijalani oleh Pengajar Muda, maka di minggu ke-3 pelatihan, peserta dibawa ke lapangan untuk langsung mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang didapat, melalui Praktek Pengalaman Mengajar (PPM). PPM sendiri diadakan di delapan sekolah dasar di Saumlaki, ibukota kabupaten MTB. Diharapkan dengan adanya PPM, 112 guru pelopor ini akan mendapat gambaran konkret mengenai pembelajaran kreatif, serta mampu menerapkannya secara langsung di kelas.
Kegiatan pelatihan intensif guru SD juga didukung oleh 10 orang fasilitator, yaitu 6 Pengajar Muda Maluku Tenggara Barat dan 4 orang staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Ketika feature ini diturunkan, pelatihan guru SD se-MTB sudah memasuki minggu ke-3. Sesuai dengan yang telah dijadwalkan, di akhir pelatihan akan dilakukan pengukuhan terhadap 112 guru pelopor, yang sudah bersaksi dengan penuh semangat dan kebulatan niat, untuk menjadi agen perubahan bagi pendidikan di kabupaten MTB.
Selama pelatihan yang berdurasi empat pekan ini, para peserta tinggal di salah satu bangunan di Pasar Omele Saumlaki. Walau fasilitas yang tersedia di bangunan ini sederhana, namun secara umum peserta begitu antusias dan bersemangat mengikuti pelatihan.
***
Ditulis oleh Bunga Ramadani , Pengajar Muda VI Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Kabar Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda