info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Mata Pelajaran Pengembangan Diri, Any Idea?

Sekar Nuswantari 21 Januari 2011
Di sekolahku, ada suatu mata pelajaran namanya Pengembangan Diri. Ketika pertama kali tiba di sekolah ini, aku bertanya pada guru lain, “Pengembangan diri itu belajar apa ya, Bu? Pak?”. “Yah yang murid suka saja apa, Bu. Bisa menggambar.” Tetapi ternyata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) dan Muatan Lokal juga pada prakteknya diisi dengan menggambar. Loh kok menggambar semua ya? Saat aku mendapat tanggung jawab memegang kelas 5, aku mendapat kesempatan untuk memperjelas mata pelajaran yang murid-muridku akan pelajari. Untuk SBK sudah jelas, aku akan mengisinya dengan berbagai kegiatan kesenian. Sedangkan Muatan Lokal, karena aku tidak bisa Bahasa Mandar, maka aku menggantinya dengan Bahasa Inggris. Sekarang tinggal Pengembangan Diri. Harus kuapakan mata pelajaran yang menghabiskan 2 jam pelajaran dalam seminggu ini. Akhirnya aku memutuskan, untuk menggunakan jam pelajaran Pengembangan Diri untuk memberikan materi-materi diluar intrakulikuler. Misalnya motivational things dan materi-materi yang mengeksplor diri. Hari pertama Pengembangan Diri aku membuat pohon mimpi bersama anak-anak. Aku menggambar pohon gundul di karton manila, lalu meminta mereka mengisi daunnya dengan cita-cita dan mimpi mereka. Mereka cukup antusias tampaknya. Hasilnya lucu-lucu loh. Ada yang bilang,”Saya mimpi jadi kelinci”, atau , “Saya mimpi pangeran membawaku pergi”. Tapi ada juga yang menulis,”Saya mimpi naik kelas 6, lulus, masuk SMP”, atau, “Saya ingin jadi guru seperti Bu Arrum”, “Saya ingin baik hati seperti Bu Arrum)” à???, lalu ada, “Saya ingin kuliah di Bandung sama Bu Arrum”. Dan berbagai cita-cita lain seperti dokter dan tentara. Tidak terlepas dari esensi pengembangan diri, aku berencana mata pelajaran ini memang dapat mengembangkan diri mereka. Untuk mata pelajaran ini aku meminta mereka untuk membuat suatu hasta karya terbaik mereka yang akan dikumpulkan di akhir semester ini. Bisa berupa lukisan, mainan dari bambu, patung tanah liat, pakaian yang dijahit sendiri, atau apapun juga. Karya-karya mereka akan dipamerkan pada saat kenaikan kelas nanti. Selain prakarya mereka, aku juga ingin memamerkan benda-benda yang mereka buat selama semester 2 ini, misalnya hasil percobaan IPA. Aku berencana mengundang guru-guru dan kepala sekolah, orang tua mereka, dan Pengajar Muda lain jika dimungkinkan. Kupikir hal ini dapat berpengaruh baik pada perkembangan mereka. What do you readers think?

Cerita Lainnya

Lihat Semua