First Day At School
Sekar Nuswantari 18 Januari 2011
Senin, 17 Januari 2011
First day at school!!! Pagi ini jadwalnya memang belum mulai belajar. Hari pertama adalah waktu untuk membersihkan sekolah. Tapi hari ini terlalu sayang dilewatkan begitu saja dengan bersih-bersih tanpa masuk kelas 5 sebagai wali kelas mereka. Jadilah aku masuk kelas setelah jam istirahat.
Ada beberapa agenda yang kami lakukan, yaitu reorganisasi kelas, membuat peraturan kelas dan menginformasikan tentang gambaran besar rencana semester 2.
Proses pemilihan perangkat kelas berjalan cukup lancar. Di SD ku anak-anaknya sebagian besar jauh dari pemalu. Bahkan mereka semua berebut untuk jadi pemimpin di kelasnya. Sebenarnya aku agak kewalahan dalam memilih, tapi untung saja aku menyiapkan banyak jabatan sehingga mereka yang keukeuh dapat terfasilitasi.
Ketua kelas dan wali kelas dipilih oleh murid-murid. Harjo, adalah murid yang paling kuat di kelas, dia paling nakal, jadi aku senang dia terpilih jadi ketua kelas (walaupun pada kenyataannya susah sekali mengaturnya). Sedangkan Satriana, adalah murid perempuan yang tampaknya cukup disegani, dia pintar, rajin dan badannya besar. Haha. Cukuplah harusnya kedua anak itu memimpin kelas.
Pasukan penjaga kelas, adalah anak-anak yang sengaja kupilih. Menurutku anak-anak ini adalah anak-anak yang disegani dan didengar oleh teman-temannya. Mereka punya pengaruh. Dan paling penting,mereka juga suka melanggar peraturan. Jadi, secara otomatis pengangkatan mereka jadi penjaga kelas akan mengerem tingkah laku brutal mereka.
Sedangkan ketua piket dan anak buahnya, sebenarnya adalah bentuk fasilitasi dari anak-anak yang ngotot ingin ditunjuk jadi perangkat kelas. Hehe. Maaf ya anak-anak bukan Ibu culas, tapi tidak semua anak bisa jadi ketua kelas dalam waktu bersamaan.
Selanjutnya, kami membuat peraturan kelas bersama. Diharapkan mereka akan mematuhi semua peraturan, berikut dengan hukuman, yang mereka tetapkan sendiri. Berikut adalah daftar sementara dari peraturan yang kami buat bersama.
1. Menggunakan toilet card jika mau keluar
2. Ijin ketika tidak masuk, tidak terima alfa
3. Belajar dengan tenang
4. Bekerja sendiri saat ulangan
5. Berlaku baik kepada teman
6. Selalu menghargai orang lain
7. Makan dan bermain saat istirahat
8. Menjaga kebersihan
9. Menjaga barang milik sendiri dan orang lain
10. Sebisa memakai seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Awalnya, ketika aku minta mereka untuk menentukan hukuman bagi mereka sendiri, jenis hukumannya cukup mengejutkan. Ada yang mengusulkan push up, dijemur, lari keliling lapangan, dll. Aku tidak tahu apakah lebih baik menggunakan tipe hukuman fisik seperti itu, tapi aku pribadi tidak menyukai tipe hukuman fisik. Hukuman yang menjerakan tidak harus fisik kan? Berikut adalah pilihan hukuman bila mereka melanggar peraturan :
1. Membersihkan WC (ini yang terberat, trust me, eww)
2. Membersihkan ruang kelas sepulang sekolah
3. Berdiri di pojok hukuman
4. Berdiri di pojok hukuman di kelas lain
Ketika ditanya harapan apa yang mereka punya dalam proses belajar ke depan, mereka meminta aku untuk sedikit lebih keras dan galak pada mereka. Katanya biar mereka takut. Am I to soft? I guess I’ve been too soft on them. Karena memang pada dasarnya aku tidak ingin mereka takut, tapi hormat. Bagaimana ya cara membangunnya?
Di akhir jam pelajaran, aku mengajak mereka untuk berdiri dan berjanji pada diri sendiri. Kelas 5 sering diremehkan. Semua guru sepakat kalau biang nakal di sekolah ada kelas 5. Tapi aku percaya mereka cerdas dan mampu berkarya. Ada tiga janji, yang intinya mereka akan belajar dengan baik, bertingkah laku dengan baik, dan membuktikan kalau mereka BISA! Kami mengakhiri hari itu dengan tos di depan kelas. KELAS 5! BISA!! I didn’t know why I did the that, seru aja tos bareng-bareng, even though it’s a lil bit silly. Haha..
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda