Apa yang akan selalu sama?
Sangalian Jato 10 Juni 2014Cikoneng, 8 Juni 2014
“Apa yang akan selalu sama, di masa dua bulan pelatihan, satu tahun penempatan, dan bertahun-tahun ke depan?” – Hikmat Handono
sahabat?
cinta?
Tuhan?
harapan?
pilihan?
masalah?
tantangan?
Saya menjawab IYA untuk semua poin-poin di atas.
Tapi saya berteriak paling keras ketika poin ini disebut:
RASA CINTA PADA INDONESIA
Empat tahun kuliah plus bonus hampir dua tahun kerja jauh dari tanah air membuat saya kadang bertanya-tanya, apa ya yang terjadi pada bangsa saya?
Di saat orang-orang muda lainnya sibuk berorganisasi dan aktif berpolitik ketika kuliah di dalam negeri, saya malah pura-pura nggak tahu sama keadaan kampung sendiri.
Di saat saya hepi-hepi volunteering di Korea dan hura-hura ke sana kemari, kog saya malah menjadi relawan untuk bangsa orang lain ya?
Apakabar bangsa saya sendiri?
Kog mendadak jadi merasa berhutang budi ya?
Dan begitulah terus kurang lebih pertanyaan-pertanyaan yang berputar di kepala saya. Sok idealis memang :p tapi jujur pertanyaan-pertanyaan inilah yang akhirnya membawa saya ke keputusan untuk mengikuti program Indonesia Mengajar.
Dan setelah 2 bulan pelatihan intensif alias karantina layaknya kontestan dangdut, akhirnya hari minggu yang lalu saya beserta 74 teman lainnya resmi dilantik sebagai Pengajar Muda Angkatan 8 :)
Rasa bangga menyelimuti saya, tapi rasa takut juga gak kalah menanti di balik itu hehehe.
Yang pasti sih rasa haru biru sudah sangat tidak terbendung ketika pada pelantikan kemarin kami harus maju satu persatu mencium bendera Merah Putih dengan penuh hormat sambil bernyanyi..
Dari yakin ku teguh
hati ikhlasku penuh
akan karuniaMu
Tanah Air Pusaka
Indonesia Merdeka
Syukur aku sembahkan
ke hadirat-Mu, Tuhan
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda