Hari ini andi duduk sendiri lagi....

Granasti Aprilia 29 Januari 2011
Dia berjalan ke kelas – kelas yang masih ada guru..berharap beberapa teman menyapa dan mengajaknya bermain. Tapi ternyata tidak. Dia duduk tersungkur di depan kelas 2, sementara teman yang lain asik dengan permainan yang mereka lakukan. Dia duduk menunduk sambil memainkan tanganya. Kulihat dari jauh, seorang guru dari kelas 2 menyapanya dan mengajaknya berbicara. Dia berdiri dan berbincang dengan guru itu, ku pikir dia akan bergabung dengan temanya setelah itu.. Tapi tidak..guru itupun masuk lagi ke kelasnya, dan andy duduk lagi tersungkur di depan kelas itu, kembali memainkan jari – jari kecilnya... Saat aku mau mendekatinya..beberapa teman perempuan sekelas Andi lewat.. Ku bertanya pada mereka “kenapa Andi?” Lalu beberapa diantara mereka menjawab “gak punya teman buk, biarin aja buk” Setelah menjawab kumpulan anak perempuan kelas 5 itupun segera berlalu dan belum sempat ku tanyakan pada mereka sebuah pertanyaan lagi.... “terus kalian siapanya Andi..? ” miris rasanya..melihat Andi duduk sendiri di depan kelas 2..menunggu ada yang datang untuk menyapa dan mengajaknya bermain. Andi menurutku setelah hampir dua bulan ini aku mengenalnya..dia anak yang baik, menyenangkan dan ramah. Andi selalu menyapa aku, menyalami tanganku ketika aku datang ke kelasnya atau bahkan ketika pulang dia selalu menyalamiku terlebih dahulu, mengucap salam dan berkata “ibu aku pulang” Aku heran kenapa anak sebaik dia, dijauhi oleh teman – temanya. Beberapa hari yang lalu aku juga melihat andi sedih.. Sewaktu masuk kelas, kulihat dia sedang mengakat meja dari kelas 3, bersama anak kelas 3. Kupikir kelasnya memang kekurangan meja, karena memang sebelumnya beberapa kursi dan meja di beberapa kelas banyak yang kurang karena dipinjam warga. Tertatih – tatih mereka berdua mengangkat meja yang ukuranya terlalu besar untuk mereka, karena Andi walaupun kelas 5, tubuhnya lebih kecil dibanding teman dikelasnya. Aku yang sedari tadi mengamatinya dari kantor, segera beranjak dari kursi dan menghampirinya. Setelah mendekati mereka, aku minta anak kelas 3 untuk kembali ke kelasnya, tanpa bertanya ke Andi aku langsung membantunya. Tapi ketika di dalam kelas, ada seorang ibu guru yang sedang menyusui anaknya berkata pada Andi “kenapa kamu ambil meja ndi??”. Saat itu aku bingung, ku pikir memang kelas membutuhkanya, tapi di dalam kelas itu terlihat ada  satu bangku kosong. Lalu aku  bertanya kepada Andi “kenapa ndi kau mengambil meja ini” Sambil berlalu menuju pintu andi menjawab “aku tidak boleh duduk di kelas bu” “sama siapa” tanya aku, dia tidak menjawab dia hanya berlari menuju kelas 3 dan berniat mengambil kursi panjang untuk bangku yang dibawanya. Segera kukejar Andi, “sama siapa?” tanya ku lagi... Dengan muka yang merunduk dan suara yang pelan dia menjawab “sama Aris dan Edik” Akhirnya..tanpa menunggu lama aku masuk ke kelas mereka, dan meminta ijin pada guru kelas yang saat itu sedang mengajar untuk meminta anak – anak untuk merolling tempat duduk mereka. Andi hari itu kembali duduk ditempatnya..tapi tas miliknya masih diletakan di bawah mejanya.. Andi mau mengerjakan semua tugas kelompoknya..agar teman – teman senang padanya.. Tapi andi masih sedih juga.. Hari  itu aku berkata pada Andi...”tetap semangat ya nak..ibu akan selalu siap jadi teman Andi..datanglah ke ibu kalau andi merasa sedih atau sendirian..” Lalu andi segera menyalami tanganku dan berkata “terima kasih ibu..besok aku main bersama ibu” ---.---.---.---.---.---.---.----.--- Setelah melihat Andi dan kelasnya..aku baru tersadar, Bullying ternyata masih ada.... Dan next project adalah membuat Andi dan teman sekelasnya menjadi “keluarga” seperti yang aku lihat di film “Ron Clark Story”.. Semoga setelah ini..semua anak-anak di kelas, tidak ada akan ada yang memilih teman, tidak ada yang mengejek temanya karena fisik atau kemampuanya...semoga...

Cerita Lainnya

Lihat Semua