2 in 1

Ginar Niwanputri 1 Maret 2011
Hewan peralihan adalah hewan yang memiliki ciri yang merupakan gabungan dari beberapa karakteristik hewan dari wilayah yang berbeda.

Beberapa hari ini tumben banget saya denger bunyi toktoktoktok di depan rumah, beberapa kali saya pengen banget lari keluar sekedar lihat itu jualan apa, tapi karena ga enak sama orang rumah, jadilah saya tahan rasa ingin tahu yang menggebu itu. Sore ini, lapar  tak tertahankan membuat saya sigap keluar kamar meskipun baru banget sampai rumah, ternyata sumber bunyi toktoktoktok itu akhirnya bisa saya lihat penampakannya.

Akhirnya kemarin saya makan siomay, sebetulnya kalau di Bandung disebutnya baso tahu, tapi kita sebut saja siomay. Somay Mang Udin, begitu tertulis di gerobaknya.

"Berapaan mang?", tanya saya. "@)*(&(*%^$%#%.", Bapak penjual siomay menjawab dengan bahasa jawa yang belum saya mengerti. Ternyata yang jual orang jawa, namanya doang yang sunda. Kebetulan Nita, anak tetangga sebelah, lagi beli siomay juga, dia pegang uang 2 ribu.

"Kalau 2 ribu dapet berapa pak?" akhirnya pertanyaannya saya ubah. Ternyata dapet 4 siomay, fyi. bapaknya ini cuma menjual 2 jenis siomay, yaitu siomay dan tahu, ga kayak di Bandung, ada kol, pare, kentang, tahu kering, sama tahu basah.

Akhirnya saya beli 3 ribu, berhubung laper habis latihan senam seharian. Setelah diicip-icip, bumbunya lumayan enak juga, kacangnya terasa, meskipun agak pedes, tapi paling manyuslah di sini, karena ga ada lagi yang jual ya gimana lagi, ehehe. Saya makan siomay di depan rumah bareng sama anak-anak. Saya makan manual pakai tangan dan plastik.

Setelah punya saya habis, saya lihat Nita makan pakai piring dan tusukan. Setelah dipikir-pikir kok jadi mirip cilok ya? Karena tadi laper emang saya makannya ga pakai mikir sih, langsung main lahap aja, ga dirasa-rasa ada rasa ikannya atau ga. Kalau dilihat-lihat emang bentuknya siomay nih agak bulet-bulet gepeng mirip bakso sih, tapi masih berbentuk siomay. Trus teksturnya kenyal-kenyal aci semua gitu, dan jadilah itu siomay tapi cilok, alias siomay peralihan. Siomay yang rasanya kayak cilok tapi bentuknya masih bisa disebut siomay. Paling pas kalau kita sebut siomay peralihan saja. 

Ya kalau dipikir-pikir untung buat saya sih, satu kali mendayung, dua tiga pulau terlewati, satu kali beli, rasa kangen sama siomay dan cilok terobati. Alhamdulillah. 2 in 1, siomay dan cilok jadi 1, paket komplit, hehe. BLJ, 28 Januari 2011 Keep busy, stay healthy! ;)

Update 1 Maret 2011

Di suatu sore, sepulang dari olahraga bersama anak-anak di sekolah, saya mengembalikan sepeda Nita yang sering saya pakai untuk ke sekolah siang atau sore hari. Kemudian Nita berkata kepada saya dengan wajah dan nada penuh semangat..

"Bu Ginaaaar! Tadi ada siomay looooh!"

Saya pun tersenyum simpul, hahaha, you know me so well!

Ya, saya memang suka jajan, dari sananya sudah begitu, It's in my blood, hihihihi..


Cerita Lainnya

Lihat Semua