Rumah Belajar Bangun Jaya
DiyonIskandar Setiawan 2 Juli 2015Gerakan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran pendidikan adalah hal yang sangat penting dan diperlukan saat ini. Berawal dari keinginan saya memberikan les tambahan kepada anak-anak SDN 1 dan 2 Bangun Jaya, segenap masyarakat seakan turun tangan mengatasi masalah pendidikan.
Semangat anak-anak menghadirkan mereka belajar di rumah housefam saya. Ketika masih di sekolah, anak-anak selalu bertanya “Bapak, apa nanti ada les?”. Selain itu, mereka selalu meminta suatu pertanyaan, salahsatunya adalah pertanyaan Matematika. Setelah pertanyaan tersebut dijawab, mereka tetap meminta pertanyaan kembali. Saya pun merasa antusias sekali dengan semangat mereka dalam belajar.Tak mungkin dipungkiri lagi, semangat anak-anak memberikan warna di rumahini. Hal ini menjadi dasar rumah housefam saya adalah “Rumah Belajar Bangun Jaya”.
Situasi pembelajaran dilaksanakan di ruang tamu yang masih terdapat sofa berderetan.Tembok pun masih mulus tanpa coretan apapun, hanya dihiasi oleh foto dan lukisan dinding. Namun, lama kelamaan, ruangan itu sontak berubah, banyak gambar anak-anak terpajang Selain itu, Bapak berinisiatif memindahkan sofa ke ruang belakang agar anak-anak belajar lebih luang dari sebelumnya. Anggapan Bapak yang lain adalah agar saya tidak duduk di bawah.
"Bapak pindahkan sofanya kebelakang ya, supaya ruangannya lebih luas buat belajar" tandasnya.
Bapak senyatanya memberikan ruangan khusus kepada saya dan anak-anak untuk belajar. Ruangan ini pun kembali dipenuhi oleh pemberian papan tulis yang disumbangkan oleh ustadz musholla sekitar rumah. Papan tersebut diberikan agaranak-anak dapat belajar dengan fasilitas yang lebih baik. Kemudian, saya juga memiliki rekan mengajar yang disebut Sahabat Rumah Belajar. Mereka adalah para pelajar yg merupakan kerabat Bapak dan Ibu saya, serta anak didik saya yang tinggal di sekitar rumah.
Wiwin, murid kelas 2 SMA Gunung Agungmerupakan alumni dari SD dan SMP Sugar Group Companies. Kemudian, Meli adalah murid kelas 1 SMA Gunung Agung yang juga merupakan cucu dari Ibu angkat saya. Kemudian, Nur Aini merupakan pelajar kelas 1 MTS Hasyim Ashari adalah alumi dari sd 2 yang saya ajarkan. Kemudian Ema dan Yulia adalah murid saya yang selalu membantu saya mengajar
Rumah Belajar Bangun Jaya hadir bukan hanya atas inisiatif saya sendiri, melainkan iuran masyarakat sekitar yang menginginkan kemajuan pendidikan menyongsong keinginan anak-anak agar dapat menggapai cita-citanya. Oleh sebab itu, ini menjadi bukti bahwa optimisme selalu ada di ujung republik ini.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda