Ibu Malas

Agriani Stevany Kadiwanu 24 Oktober 2012
Suatu siang, aku mengajar kelas IV karena tidak ada guru di kelas mereka. Kami belajar matematika, tentang pembagian bersusun. Entah sudah berapa lama kumenjelaskan di depan kelas. Raut kebingungan masih tergambar jelas di muka Vega, Lia, Pipin. Sikap acuh masih ditunjukkan oleh Saidin, Meldy, Jun, dan Stavol. Teriakan lantang bahwa basih belum mengerti masih diserukan Noverli. Hanya satu orang yang terlihat sudah tercerahkan, Aprisye. Karena semalam aku tak bisa terlelap, ditambah lagi kelelahan menerangkan materi di beberapa kelas hari itu, tanpa sadar aku menguap. Noverli, dengan sigap berkata, “Ibu tadi menguap to?” pada awalnya aku tak sadar bahwa aku menguap. Tapi tidak mungkin Noverli berbohong. Aku pun menjawab, “Ia. kenapa noverli?” Dengan santainya, dengan senyum polosnya, Noverli berkata, “Berarti ibu malas no!” Hahahahaha... dalam hatiku seperti ada sound effect berbunyi PLAKK!!!

Cerita Lainnya

Lihat Semua