info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

SEBUAH PERAYAAN: SENANDUNG GURU INDONESIA

20 Desember 2022

Selama dua belas tahun, Indonesia Mengajar telah berlayar dari titik paling barat hingga titik paling timur Indonesia. Melalui program Pengajar Muda, Indonesia Mengajar menghadirkan sosok untuk membersamai masyarakat agar dapat berdaya mengatasi masalah pendidikan yang ada. Dua belas tahun juga, kami telah menyaksikan beragam inisiasi pendidikan dan bagaimana penggerak saling berjejaring dan menginspirasi satu sama lain. Namun sesungguhnya, ada sosok yang menjadi pemeran utama dalam penuntasan janji kemerdekaan mencerdaskan kehidupan bangsa: guru. 

Membersamai dan menemani perjuangan guru-guru di lokasi penugasan Pengajar Muda, membuat Indonesia Mengajar memiliki rekam cerita bagaimana mereka terus bekerja meski jauh dari sorot kamera. Tantangan alam, seperti yang dihadapi oleh Marce Lajeme–guru di Undurara, Teluk Wondama, tentu tidak mudah. Pertama kali berangkat ke Desa Undurara, Marce Lajeme harus menaiki helikopter karena belum tersedianya jalan yang menghubungkan desa tersebut. Tidak hanya mengajar, guru-guru ini juga hadir sebagai pelita untuk menghidupkan mimpi-mimpi anak di penjuru Indonesia. Cerita dari Pak Mustafa, misalnya, seorang kepala sekolah di SD Negeri 11 Wakate Seram Bagian Timur, yang sedari dulu memiliki cita-cita mulia untuk membangun sekolah di desanya. 

Beragam cerita dari guru yang hadir sangat terekam jelas dalam ingatan Indonesia Mengajar dan menjadi salah satu semangat untuk terus mengirimkan sosok-sosok Pengajar Muda untuk ikut bekerja sebagai bentuk penghargaan untuk menemani dan membersamai guru-guru yang terus bekerja.

Jika Indonesia Mengajar memilih untuk ikut bekerja, grup band MALIQ & D’Essentials menghasilkan sebuah karya untuk memberikan penghormatan kepada guru-guru di Indonesia. Melalui lagu yang berjudul Kapur, MALIQ & D’Essentials ingin mengabadikan kisah guru dan memberikan karya yang bisa didengar oleh anak muda melalui musik. Dengan semangat yang sama, Indonesia Mengajar dan MALIQ & D’Essentials kemudian berkolaborasi untuk memberikan hadiah dan penghormatan kepada guru-guru di Indonesia melalui sebuah karya: Senandung Guru Indonesia.

Merekam dan Mengabarkan Tentang Perjuangan

Senandung Guru Indonesia adalah sebuah rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memberikan hadiah dan penghormatan kepada guru-guru di Indonesia yang masih dan terus bekerja. Bait pertama dari Senandung ini adalah Video Klip Kapur yang dibuat menggunakan penggalan cerita guru-guru dari lokasi penugasan Pengajar Muda. “Tak perlu medan perang dia berjuang, tanpa peluru tajam tuk terkenang,” menjadi lirik yang menggambarkan dengan jelas bagaimana guru-guru di sudut Indonesia terus berjuang meski tanpa sorotan. Video klip ini diluncurkan dalam kanal YouTube Indonesia Mengajar tepat tanggal 25 November 2022 bersamaan dengan peringatan Hari Guru Nasional. Melalui Video klip ini, Indonesia mengajar dan MALIQ & D’Essentials ingin merekam dan mengabarkan kepada masyarakat luas tentang perjuangan guru-guru yang terus bekerja.

Penghargaan untuk mereka yang berjuang 

Bait kedua dari rangkaian Senandung Guru Indonesia adalah pelatihan guru. Salah satu cara untuk memberikan penghargaan adalah dengan meningkatkan kapasitas guru-guru dan membuat mereka berjejaring. Melalui IMstitute–sebuah ekosistem belajar yang didirikan oleh Indonesia Mengajar, Pelatihan bertajuk “Sadar dan Berdaya untuk Pendidikan” dipilih sebagai tema utama. Pelatihan ini diikuti oleh 100 guru yang terpilih dari 500 lebih pendaftar. Guru-guru ini hadir tidak hanya dari Jabodetabek, melainkan juga Lampung dan Jawa Tengah. Narasumber yang dihadirkan adalah Ibu Yuni, founder Rumah Main STrEAM yang membawakan materi Design Thinking agar pembelajaran lebih bermakna dan sesuai dengan kebutuhan para peserta didik. Sesi ini dibawakan dengan penuh aktivitas mulai dari bernyanyi, tepuk-tepuk, hingga membuat topi dari kertas. Di akhir sesi, guru-guru diberikan pengalaman untuk saling memberikan feedback agar mampu melihat apa yang sudah baik dan yang perlu dikembangkan selama sesi pelatihan tadi.

“Pengalaman yang luar biasa bisa bergabung bersama 100 guru terpilih dan mengikuti rangkaian pelatihan. Meskipun saya harus menempuh perjalanan beberapa kilometer dan menyebrangi pulau untuk menimba ilmu, namun semua terbayar dengan materi yang diberikan.” Ucap Meilyza Rimasari, salah satu dari guru yang hadir dalam Pelatihan.

Merayakan dan Memberi Penghormatan

Penutup dari bait Senandung Guru Indonesia adalah intimate concert bersama MALIQ & D’Essentials. Dirayakan di Hallf Patiunus, Indonesia Mengajar dan MALIQ & D’Essentials mengundang secara hormat guru-guru yang sudah mengikuti pelatihan untuk merayakan bersama penonton yang hadir. Intimate concert ini juga mengundang penonton umum yang membeli tiket dan didonasikan sebagai beasiswa bagi pelatihan 100 guru. 

Intimate concert dibuka dengan penampilan teatrikal salah satu alumni Pengajar Muda Indonesia Mengajar, Misbah, yang membawakan penampilan dengan memeragakan kehidupan seorang guru tanpa kata-kata dengan iringan musik instrumen. Dilanjutkan oleh narasi dari Khintan, alumni Pengajar Muda juga yang baru selesai bertugas, melengkapi peragaan teatrikal dari Misbah. Rangkaian opening ditutup dengan speech dari Ketua Yayasan Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono, “Yang perlu diingat oleh guru-guru di seluruh penjuru negeri, kalian tidak sendiri, dan tidak akan pernah bekerja sendiri."

MALIQ & D’Essentials kemudian hadir untuk berbincang tentang cerita lagu Kapur ini dibuat. “Kami ingin bikin lagu pop tentang guru yang relate di telinga anak-anak muda, biar lagu tentang guru nggak itu-itu aja.” Ujar Widi salah satu personil MALIQ & D’Essentials. “Kita bahkan pernah ketemu sama segerombolan anak SD yang mau nonton kita karena mereka suka lagu Kapur.” Kenang Angga ketika bercerita tentang bagaimana lagu ini dikenal oleh masyarakat. 

MALIQ & D’Essentials mengaku sangat senang dan terbuka untuk berkolaborasi dengan membuat persembahan untuk guru-guru bersama Indonesia Mengajar. Bahkan, mereka mengaku bahwa baru pada momen spesial ini, lagu Kapur dibawakan secara live setelah diluncurkan bersama album Senandung Senandika di 2017 lalu. Puncak acara kemudian diakhiri dengan penampilan MALIQ & D’Essentials yang membawakan lagu-lagu andalan mereka. Seluruh yang hadir, mulai dari guru hingga penonton umum, turut serta dalam euforia suka cita dalam perayaan hari guru ini. 

Berperan sebagai sponsor, Wardah, Kahf, Molecool, Nutrisari, dan Loket, telah memberikan upaya dukungannya secara material, sehingga perayaan ini bisa diselenggarakan dengan meriah. Juga tak kalah penting pihak-pihak yang mengambil peran sebagai media partner: SEA Today, Kumparan, Vindes Media, Konser Jabodetabek, yang sudah ikut serta untuk menyebarluaskan cerita-cerita seru dari rangkaian perayaan ini, sehingga lebih banyak pihak yang tahu dan akhirnya bersama-sama ikut merayakan.

Menuntaskan janji kemerdekaan mencerdaskan kehidupan bangsa tentu saja menjadi salah satu tugas guru-guru. Namun, melalui Senandung Guru Indonesia, kita diberikan sebuah gambaran bahwa kita semua, bisa mengambil porsinya masing-masing untuk pendidikan di Indonesia. MALIQ & D’Essentials hadir dengan kontribusi membuat karya untuk guru-guru di Indonesia, seluruh penonton hadir dengan membeli tiket sebagai kontribusi, sponsor dan media partner membantu mewujudkan pesta perayaan, maka benar jika pendidikan seperti layaknya prasmanan: semua orang berhak mengambil makanan sesuai keinginan dan porsinya masing-masing. 

 


Kabar Lainnya

Lihat Semua