info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Thursday is My Special Day

Marlita Putri Ekasari 7 Januari 2012

‘One,two,three,four,five,six,seven,eight, nine, ten..

one,two..

one..two, three....

English...oke...

We are ...the number one..’

Yel-yel terbaruku dengan tim english on the road...meningkatkan semangat baru..kali ini aku dan anak-anakku kehabisan ide untuk jalan-jalan di setiap hari Kamis. Hampir semua tempat di bagian desa sudah dikunjungi, cuaca yang kurang mendukung (hujan deras mengguyur tanpa ampun) akhirnya membuat kami menghentikan sementara agenda jalan-jalan...

Kuis menjadi pilihan kemudian...

Tiga kali sudah, akhirnya kami (aku dan anak-anak) memilih untuk menghabiskan sebagian waktu kami di sekolah, dekat Kantor Kecamatan (untuk sekalian mencari sinyal) dan bermain di lapangan Parado rato. Awalnya rasa keberatan itu datang dari anak-anak yang ingin jalan-jalan. Paling tidak sekali seminggu ada agenda jalan-jalan bareng...tetapi apa mau dikata...aku harus buat kuis yang menarik hati mereka sebagai konsekuensi pembatalan ini..

Halaman sekolah

Gerimis...tetapi anak-anak masih tetap ada yang datang ke sekolah..Mereka menemuiku hari ini untuk english on the road..Hari ini, terus terang selain cuaca yang membuatku malas berjalan-jalan karena aku juga merasa capek...Hari ini aku sibuk menyiapkan pelabelan buku di ‘Uma Baca Ndai’(Taman Bacaan yang diinisiasi sebagai support perpustakaan sekolah). Anak-anak awalnya menganggap hari ini, hari buruk karena tidak jalan-jalan, malah kita akan menghabiskan waktu di sekolah tetapi hal tersebut berubah setelah ada poster-poster dari Indonesia Menyala..

Duduk di ‘Serangge (tempat duduk-duduk dalam Bahasa Bima)’ depan masjid, membuatku dikerumuni anak-anak..Ada anak SMP yang kebetulan bermain bola di lapangan sebelah sekolah, ikut nimbrung juga. ‘Gaga e!! Gambar ni bu!!! (Bagusnya gambar ini bu!!!)’

Aku mulai mengarang cerita dari poster-poster itu..anak-anak mendengarkan dengan penuh antusiasme. Kemudian sampai pada akhirnya aku menunjuk benda-benda yang tergambar di poster itu...mereka mulai menjawab dengan berebutan..’ni coconut, ni sand,ni tree’ hhhmmm, aku yang semula capek...tidak merasakan capek lagi. Aku bisa duduk bersama mereka tanpa harus berjalan jauh, anak-anak pun bisa menikmati pertemuan ini..Ya Allah terima kasih sudah memberikan aku waktu bersama anak-anak yang punya rasa ingin tahu dan meniadakan rasa capek ini dari badanku ..

Alhamdulillah.. J  

Jembatan dekat kantor camat

Kebutuhanku untuk ber-sms hari sungguh mendesak...Aku harus menghubungi gatot dan Shally untuk persiapan pelatihan guru, sebagai awal menuju inisiasi olimpiade sains kuark..tetapi anak-anak punya jadwal denganku hari ini, english on the road. Akhirnya aku meminta anak-anak untuk mengikutiku kemana aku pergi, khusus hari ini tidak lagi kuminta anak-anak memilih tujuan. Anak-anak melangkah dengan penuh tanya kemana akan pergi. Aku tidak memberitahu mereka karena kalau diberi tahu, mereka pasti tidak mau pergi...karena jembatan itu sangat dekat dan sering sekali mereka lewati. Sesampainya di jembatan, aku mengatakan ‘bahwa disini tempatnya, dan kita akan bermain menggunakan kosa kata bahasa Inggris yang sudah kita pelajari. Kuberi waktu kalian 15menit untuk mempelajari kata-kata yang ada di buku catatan kalian.’ Selagi anak-anak belajar, aku mulai bersms...’Gimana gatot???’’Gimana kak Shal???’ aku juga menyempatkan diri untuk bersms dengan keluarga’Gimana kabar di rumah dik??’ Bukan perkara mudah membagi konsentrasi, tapi itulah yang harus kulakukan agar semuanya berjalan. Belum 15menit habis, anak-anak memintaku untuk memulai permainannya..Hhhm...ok, the game must start now. Aku meminta mereka untuk membagi mereka dalam 2 kelompok. Dan masing-masing kelompok dilarang menggunakan buku untuk referensi. Bukunya kukumpulkan...’tiiit...tiiit’sms masuk....’Kita harus bertemu Jumat Malam.’’Ok, aku tidak ada jam mengajar di hari Sabtu’’aku juga’’aku juga’. Anak-anak yang melihatku asyik dengan ponsel mulai protes‘Ibu, ayoooo!!’ Ok, ibu siap sekarang..

Permainan berlangsung seru, kuakhiri dengan pelajaran memotret di akhir..masing-masing anak memiliki giliran untuk mengabadikan pose-pose lucu..Jam 5 sore, saatnya kami pulang..dalam perjalanan sebelum batas sinyal, ’tiiit...tiiit’, ada sms masuk ’Kita di jogja baik-baik..’Ku balas dengan senyum’Aku akan telpon besok malam’.   

Lapangan Parado Rato

Perjalanan ke Lapangan Parado Rato terasa menyenangkan seperti biasa..anak-anak tidak bosan-bosan menjawab pertanyaanku..’Kalau pohon kelapa???’ “Coconut tree”...’Kalau jembatan??’’Bridge’...Mereka juga tak kalah iseng mengeluarkan tebakan-tebakan lucu..’Ibu, kalau ada 10 bebek di kali 2 ada berapa??’ karena aku pernah memperoleh tebakan ini sebelumnya,,hehe tidak sulit bagiku untuk menjawabnya..’Ya, 8 bebek..yang 2 kan mandi di kali.’’ Wah, ibu pintar...’ Padahal aku hanya belajar tebakan dari internet, untuk menambah imajinasi mereka tentang makna kata, untuk merenyahkan situasi dan mencairkan suasana saat belajar...’Berhasil!!!’

Sesampainya di sana, hal yang kulakukan adalah memberikan 2 soal. Siapa yang tercepat dan benar dalam menjawab dapat menjadi ketua dan berhak memilih anggota. Kelompok terbentuk tanpa keributan..Kemudian, aku membagikan kertas yang sudah kupotong kecil. Satu orang mendapat 1 kertas kecil..1 kelompok hanya dapat menjawab 1 kali sejumlah kertas yang dipunyainya. Kuis terbagi dalam 3 babak yang setiap babak memiliki peraturan sendiri. Babak pertama, tebak gerak. Aku mempraktekkan gerakan yang harus mereka tebak dalam bahasa inggris. Mereka menuliskan di kertas dan secara cepat menempelkannya di tiang bendera lapangan. Poinnya sepuluh untuk yang tercepat dan dengan jawaban benar. Babak kedua, aku mendeskripsikan benda dengan 3 kalimat sebagai petunjuk. Mereka akan menjawab pertanyaan dengan menuliskannya dan menempelkan seperti peraturan babak I bedanya poinnya lebih tinggi ‘15’. Babak ketiga, babak tebak benda berantai. Masing-masing kelompok mengirimkan wakilnya untuk diberi kata yang harus ditebak oleh pemain paling ujung.

Kegiatanku di tengah lapangan ini, menyedot perhatian anak-anak desa lain yang bermain di sekitar lapangan. Mereka mendekat untuk sekedar menonton apa yang kami lakukan. Anak-anakku tidak peduli akan anak-anak lain itu...mereka masih tetap menaruh perhatian pada soal yang kuberi..hujan yang mengguyur menghentikan kuis ini...kami akhirnya memutuskan untuk menghentikan permainan dan berlari berkejar-kejaran dengan hujan.. Aku tidak peduli lagi dibilang kekanak-kanakan...tapi menikmati waktu bersama anak-anak sungguh pengalaman luar biasa...aku merindukan kamis minggu depan.

Setiap kamis sore, aku akan selalu pergi dengan anak-anak...akan selalu aku ingat, setiap minggunya selalu berkesan..setiap minggunya dipenuhi dengan tawa dan senyuman tulus, dan aku akan selalu tidak sabar menunggu minggu depan, Hari Kamis. Thursday is my special day..


Cerita Lainnya

Lihat Semua