info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Dari Kartini, untuk gurunya, untuk INDONESIA

Arif Lukman Hakim 26 November 2011

Kartini, gadis kecil ini sangat “Papua”. Kulitnya yang legam dan rambutnya yang keriting ditambah kesehariannya bermain di pantai betul-betul membuatnya seperti potret anak Papua yang selama ini aku bayangkan. Bedanya, dia “Kartini”, nama khas jawa, bukan Papua. Kenapa dorang (dia) punya nama Kartini?

Ternyata muridku yang tinggal di rumah panggung di pinggir pantai ini lahir tepat tanggal 17 Agustus, jadi orang tuanya berpendapat namanya harus berbau kebangsaan. Saat bocah ini lahir, dipilihlah nama Kartini sebagai interpretasi perjuangan pahlawan yang memerdekakan republik ini.

Kartini, sejak pertama kali aku mengajar di sekolah yang hanya memiliki 2 ruang kelas dan 1 orang guru tetap ini tergolong murid yang aktif. Kartini sering bolak-balik ke rumahku untuk menanyakan tentang PR, mengajak teman-temannya untuk belajar kelompok, bahkan terkadang membuat tugas tambahan selain yang kuberikan. Setelah diselidiki, hobi Kartini adalah menulis, jadi PR apapun akan dikerjakan karena dia sangat suka menuliskan sesuatu di bukunya.

Akhirnya kumanfaatkan hobinya itu hari ini, tepat diperingatinya hari guru nasional. Agar adil dan bisa memancing keterampilan murid-muridku yang lain, aku memberi tugas kepada seluruh anggota kelas 6, bukan hanya Kartini.

“Kelas 4 kerjakan soal yang ada di buku, kelas 5 mengisi latihan ulangan semester, dan kelas 6 silahkan kalian buat puisi dengan tema “guruku”, aku memberikan instruksi di depan kelas.

Sekitar setengah jam berlalu, perlahan lembaran kertas mulai menumpuk di mejaku. Dan saat aku cek satu persatu, tulisan yang biasa kukenali muncul di penglihatanku:

Guruku

Guruku… engkau penerang jalanku

Engkau bagaikan pelita hidupku

Setiap hari tanpa mengenal lelah dan cape

Engkau beri kami ilmu Tanpa mengenal lelah

Kau ajari kami apa yang kau punya

Kau bina, kau didik tanpa kenal lelah

Kau ajari kami arti kehidupan Oh guruku…

Jasamu tak akan kulupakan

Sampai kapanpun

Walau jiwa meninggalkan raga

Oh guruku…

Kau ajari aku mengenal huruf

Hingga mengenal dunia luar

Aku tak mampu melupakan jasamu

Sampai kapanpun

Oh guruku…

Engkau segalanya bagiku

Takkan kulupakan seumur hidupku.

Dan nama yang tertulis di atas puisi itu adalah, Kartini.

___________________

25 November 2011, di salah 1 dari 2 ruang SDN Tarak, Distrik Karas, Fakfak, Papua Barat.


Cerita Lainnya

Lihat Semua